Blog Ini Dibuat Sebagai Sarana Menyimpan Tugas-tugas ISBD Dosen Pengampu Ana Maulana, Drs., M.Pd.

Senin, 23 Januari 2012

Bentrokan Pilkada, 17 Tewas

Gara-gara Dua Calon Didukung Satu Partai yang Sama
JAYAPURA–Kerusuhan yang terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) kembali meletus kemarin (31/7). Kali ini terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak, Pro vinsi Papua. Kubu dua ca lon bupati bertikai. Akibatnya, setidaknya 17 orang tewas dan puluhan lain luka-luka, termasuk se orang anggota Brimob, setelah terkena panah. Selain itu, sebuah rumah, mo bil, dan honai (rumah adat) terbakar. Tetapi, karena terisolasinya lokasi yang hanya bisa dijangkau lewat udara –sekitar 1,5 jam pener bangan dari Jayapura de ngan pesawat ringan– tersebut, hingga berita ini ditulis belum diketahui secara pasti kondisi terkini di Ilaga. Data yang bisa dihimpun Cenderawasih Pos (INDOPOS Group) menyebutkan, kasus tersebut diduga terjadi karena dua calon yang ber tikai didukung satu partai yang sama Rabu lalu (27/7) bakal calon bupati Elvis Tabuni yang juga anggota DPRD setempat mendaftar ke KPU Puncak di Ilaga. Nah, salah seorang pengusung Elvis adalah Partai Gerindra. Pendaftaran itu diterima KPU.

Tiga hari berselang alias Sabtu (30/7), giliran calon bupati lain, Simon Alom, yang juga mantan karteker bupati Puncak, mendaftar ke KPU Puncak. Tetapi, oleh KPU, pendaftaran tersebut ditolak. Sebab, salah satu partai pengusung Alom ternyata juga Partai Gerindra. Pendukung Alom lantas marah dan menyerang kelompok Elvis Sabtu itu juga, tepatnya pukul 15.00 WIT. Bentrokan tak terelakkan. Bentrokan ”episode” pertama tersebut memakan satu korban jiwa dan melukai tiga orang lain, termasuk seorang anggota Brimob. Korban meninggal adalah Esteli Kiwak. Dia tertembak di dada. Korban luka adalah Endison Kogoya yang tertembak di paha kanan dan Selina Ongomang yang mengalami luka tembak di siku kiri. Sedangkan personel Brimob Frens Msen terpanah di bagian dada. Bentrokan itu berlanjut kemarin pagi, sekitar pukul 06.00 WIT, dan memakan korban jiwa lebih banyak. ”Rumah, mobil, dan honai milik anggota dewan Elvis Tabuni juga dibakar. Total warga yang meninggal 17 orang,” kata sumber tepercaya kepada Cenderawasih Pos.

Secara terpisah, Kabidhumas Polda Pa pua Kombespol Wachyono saat dimintai keterangan Cenderawasih Pos mem benarkan kabar tentang bentrokan yang mengakibatkan 17 warga meninggal dan seorang anggota Brimob lukaluka tersebut. ”Yang menjadi korban dari kubu Simon Alom 13 orang dan dari kubu Elvis Tabuni empat orang. Dari Polda Papua, telah dibentuk tim dari reskrim untuk mengusut kasus itu, termasuk menyelidiki pemicunya,” jelasnya. Pihaknya belum mengetahui secara persis pemicu konflik di kabupaten baru hasil pemekaran tersebut. ”Yang jelas, kami akan mengusut terus bentrokan yang mengakibatkan banyaknya warga meninggal serta dibakarnya rumah, honai, dan mobil dinas milik Elvis Tabuni itu,” ucapnya. Wachyono mengakui bahwa terpencilnya lokasi mengakibatkan polisi kesulitan mengumpulkan data.

”Belum diketahui pemicunya. Sebab, hubungan ke sana hanya dengan telepon satelit. Akses ke sana juga hanya bisa dengan pesawat. Itu juga jika cuaca bersahabat,” terang dia. Sayang, hingga berita ini ditulis, pihakpihak yang terlibat konflik belum bisa dikonfirmasi. Sementara itu, upaya Cenderawasih Pos meminta keterangan sejumlah petinggi Partai Gerindra Papua juga tak menemukan hasil. Kabupaten Puncak merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Puncak Jaya. Kabupaten tersebut dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasar Undang- Un dang Nomor 7 Tahun 2008, bersamasama dengan pembentukan lima kabupaten lain di Papua. Seperti dikutip Tempo Interaktif, pilkada di Kabupaten Puncak direncanakan dihelat pada 9 November 2011. Ketua KPU setempat Nas Labene mengatakan, untuk melaksanakan tahap pilkada, pihaknya sudah membentuk PPD dan PPS yang dilantik pada 18 Mei lalu. Sementara itu, masih menurut Tempo Interaktif, kepolisian Puncak Jaya akan menurunkan satu peleton polisi untuk mengamankan kondisi di sana. ”Ya, besok (hari ini, Red) kami akan turunkan satu peleton dari Timika untuk mengatasi kerusuhan di sana.

Kami tidak ingin bentrokan itu meluas,” kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Alex Korwa tadi malam. Sementara itu dari Jakarta, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pihaknya masih mencoba mengumpulkan data penyebab bentrok antar dua kubu calon Bupati Puncak yang diusung partainya. ’’Apakah murni kesalahan kandidat atau kesalahan penyelenggaran pilkada setempat, ini harus diklirkan supaya tidak menimbulkan masalah baru,’’ kata Fadli. Menurut dia, yang terpenting sekarang aparat keamanan mencegah terjadinya bentrok susulan atau aksi balas dendam dari masing –masing kubu. Sehingga eskalasi konflik bisa diredam secepatnya. ’’Kami ingin masalah ini bisa diurai dan diselesaikan,’’ ujarnya. Lantas, langkah konkrit apa yang akan ditempuh DPP Gerindra? ’’Intinya, kami masih menunggu kabar apa yang sesungguhnya terjadi,’’ tegas Fadli.

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa/Pandangan HIdup

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, tidak semata-mata terbentuk begitu saja dengan hanya diciptakan oleh seseorang seperti yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia. Akan tetapi terbentuknya Pancasila mengalami proses yang sangat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak 400 tahun yang lalu pada masa kejayaan kutai dimana pada masa ini masayarakat kutai yang membuka zaman sejarah indonesia pertama kali, sudah terlihat menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan.
 
Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti adat- istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara mengangkat nilai-nilai tersebut kemudian dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral-moral yang luhur diantaranya dalam sidang BPUPKI yang pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian melahirkan piagam jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sida BPUPKI yang ke dua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang PPKI Pacasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan lagi dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia (Kaelan, 2008:103).
 
Pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila berdasarkan pada proses kausalitas, secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu : asal mula langsung dan asal mula tidak langsung.

Kondisi Masyarakat Indonesia

Indonesia dicap sebagai salah satu negara yang miskin di dunia. Padahal pada kenyataannya masyarakat Indonesia banyak yang makmur-makmur dari segi materi dan finansial. Kita sering melihat di jalan setiap hari mobil-mobil bagus sedang diparkir ataupun sedang lewat. Mungkin karena masyarakat Indonesia yang kurang taat pada peraturan seperti tidak membayar pajak ataupun korupsi sehingga negara kita menjadi miskin dan penuh dengan utang.

Tetapi disamping itu semua, masih banyak juga rakyat Indonesia uang masih menderita akibat kemiskinan yang makin merajalela akibat ulah para koruptor, mafia pajak seperti gayus dan lainnya.

Masih banyak yang harus dibenahi untuk bangsa ini tapi yang paling mendasar adalah taat pada hukum. Jika semua orang perlahan-lahan taat pada hukum maka lama kelamaan Indonesia bukan mustahil menjadi negara yang makmur di ASEAN. Dan itu juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena untuk mengubah sifat seseorang dari aslinya itu sangatlah susah. Contohnya membuat orang yang biasanya selalu datang telat dan disuruh untuk datang tepat waktu dan tidak boleh telat sekalipun sangatlah susah.

Itu adalah salah satu Kondisi Masyarakat Indonesia yang harus kita perhatikan dan harus kita benahi agar negara Indonesia menjadi makmur di Asia atau bahkan dunia. Mari kita benahi dari hal yang kecil dahulu yaitu dari dalam diri kita, apakah kita sudah cukup bagus untuk dibilang sebagai warga negara yang baik? yang cinta pada negaranya? Mari dari sekarang kita benahi terutama  kita para generasi muda agar dapat memberikan contoh kelak kepada anak cucu.

Manusia dan Lingkungan Hidup

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.

Minggu, 22 Januari 2012

Dampak Negatif Penyalahgunaan IPTEK

Kemajuan IPTEK disatu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalkankan usaha atau kretifitas dan aktifitas, akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK dapat menghancurkan moral atau ahlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan IPTEK itu untuk kepentingan "hasrat " sesaat.
Beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang:
  1. Informatika
  2. Persenjataan
  3. Biologi
  4. Medis, dan
  5. Lingkungan hidup
 dampak negatif dari IPTEKS itu sendiri adalah:
  • pemanasan global
  • daya tahan manusia yang semakin rendah
  • kemiskinan sebagian penduduk dunia
  • makin cepat habisnya sumber alam
  • rusaknya ekologi
  • dan ketidakadilan.

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Manusia dan Peradaban

Pengertian  peradaban berasal dari bahasa ‘adab` yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan berbudi pekerti. Manusia yang tidak beradab: biadab. Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari yang lain. Beradab tidaknya sebuah masyarakat bersifat relatif

Kebutuhan akan adab dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang memiliki organisasi sosial, kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju yang menyebabkan berbeda dari masyarakat lain. Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain. Masyarakat memiliki peradaban yang berbeda-beda satu sama lain

Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan dan berbudaya. Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured), antara lain: melek huruf (lettered). Proses perkembangan kebudayaan tiap masyarakat berbeda tergantung tantangan, lingkungan dan kemampuan intelektual manusia mengatasi tantangan tadi. Konsep Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat ttt yang diperoleh manusia pendukungnya yang dicirikan oleh iptek dan kesenian